Aku Dididik Oleh si Idealis

Suatu malam yang syahdu dimana hujan sudah mulai berhenti dengan di iringi suara kodok yang saling bersorakan, tepatnya berada dipinggir selokan mataram aku menuangkan suatu pengalaman yang tidak bisa dilupakan yang aku tuangkan dalam bentuk tulisan ini.
Hari ini tepatnya tanggal 3 februari 2020 sudah masuk waktunya ‘kampus kasihan’ memulai perkuliahannya, setelah kurang lebih 1 bulan lamanya libur semester ganjil. Menurutku liburan semester ganjil kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya padahal sudah jalan 3 tahun aku berada di ‘kampus kasihan’ artinya ini adalah liburan semester ganjil ke 3 ku selama menjadi mahasiswa. Dari awal aku menjadi mahasiswa memang aku tergabung dalam organisasi kedaerahan yang bernama “Forum Mahasiswa Cilacap Universitas Muhammadiyah Yogyakarta” atau orang orang lebih mengenalnya FORMASCAP UMY kalau aku sendiri biasanya menyebutnya formascap, tapi lucunya lagi ada yang menyebutkan ini formaskap (ini joke) entahlah ini lucu atau tidak, apapun itu sebutan yang terpenting aku senang ada didalam bagiannya. 
Kenapa aku sebut ini liburan semester ganjil yang berbeda karena, jujur aku merasa ini liburan semester ganjil paling singkat yang aku alami entah itu perasaanku saja atau kalian juga merasakan hal yang sama? Oke sampai sini ada yang punya pikiran tulisan ini akan lanjut dengan  cerita liburan yang mengasikan? Ooo tentu tidak... disini aku mau bercerita tentang seseorang yang sudah merubah hidupku, sedikit lebay sih emang tapi memang ini faktanya. Tulisan yang saya tulis ini murni dengan apa yang saya rasakan bukan sedekar hanya “katanya”. Mungkin tulisan ini akan lompat-lompat dalam menceritakannya karena keterbatasan memori yang ada didalam otak atau bahkan ini suatu cerita yang tidak bermanfaat? Apapun itu aku hanya ingin menuliskan apa yang ada dalam otakku ini sesegera mungkin aku tuangkan kedalam tulisan ini.
Sebelum aku menceritakan ini aku sangat berterimakasih kepada mas niko dan jajarannya yang pada saat itu sudah membuat aku ini berkecimpung di formascap yang berimbas pada bertemunya aku dengan seseorang yang ingin aku ceritakan dalam tulisan ini.
Suatu hari aku dibuat takjub olehnya entah dimana tempatnya (sudah lupa) aku bertemu dengan sosok lelaki yang bernama ...... mungkin kalo aku menyebutkan namanya kurang asik ceritanya lebih baik aku juluki dia si idealis. Seingatku pertama kali aku bertemu si idealis ini di pinggir sebuah lapangan sepakbola, awal bertemu aku tertarik dengan topik pembicaraan dia dengan pembawaan yang sangat berwibawa hahaha, tapi disitu aku hanya bisa mantuk mantuk dengar pembicaraan dia dan sesekali menjawab ‘iya bener kue mas’ atau ‘iya juga ya mas’ pada intinya yang keluar dari mulutku pada saat itu adalah meng-amini semua omongan si idealis ini. Seiring berjalannya waktu sering aku dan si idealis ini bertemu dan dimulai dengan pembicaraan yang cukup serius. Disinilah awal dari perubahan dalam hidupku, kenapa aku bisa bilang seperti itu?, karena si idealis ini orang yang banyak ilmu dan pengalaman, kalau kata pepatah itu banyak makan asam garem. Itulah kesan pertama yang saya dapatkan dari si idealis ini.
Aku bilang ini merubah hidupku? Ya benar sekali orang itulah yang mampu membuatku untuk berfikir kembali sebelum aku melakukan sesuatu atau sebelum aku mengatakan sesuatu, memang pada dasarnya sebagai manusia memang kita harus berfikir dulu sebelum bertindak tapi setidaknya aku bisa untuk berfikir 2x yang berdampak baik untuk diriku sendiri. Pertemuan kedua kalau dibilang masih sama dengan yang pertama aku masih PAH POH (ini umpatan yang sering ia lontarkan ke aku) Setelah pertemuan kesekian kalinya sifat asli dari si idealis ini mulai terlihat bukan lagi diawali dengan pembicaraan serius ketika ketemu dia tetapi dengan satire yang cukup menyayat hati.
Sampai pada titik dimana aku butuh si idealis ini untuk aku belajar khususnya pada organisasi kedaerahan dalam hal ini yaitu FORMASCAP UMY dan orang itu butuh aku untuk menemaninya menikmati secangkir kopi. Banyak pelajaran yang bisa diambil dengan mengenal sosok idealis ini dan tidak lupa juga bukan hanya berbagi ilmu dan pengalamannya saja padaku si idealis ini juga mengajariku tentang dunia perCEKIan. Mungkin kata ini sedikit aneh buat kalian yang membaca ini.
CEKI itu adalah istilah dalam bermain kartu remi, yaa selain bertukar pikiran berbagi pengalaman dan ilmu, si idealis ini juga sudah mengajariku tentang bermain kartu yang sering kita sebut yaitu kartu remi. Permainan kartu seperti REMIAN dan SEVENAN aku baru mengenal itu setelah aku kenal dengan si idelis ini, hingga pada akkhirnya semua pengalaman dan ilmu tentang organisasi dirasa sudah semua dibagikan kepadaku ilmu dan pengalaman REMIAN dan SEVENAN ini lah juga dibagikan kepadaku.
Mungkin ini cerita sedikit aneh di awal aku menyebut si idealis ini sangat berintelektual tapi di akhir cerita aku menciritakan hal tak terduga seperti ini. Saya rasa itu tidak aneh namanya juga manusia kadang kita juga perlu yang namanya refreshing, di benak kalian mungkin refreshing itu piknik ke pantai atau ke curug atau bahkan naik ke gunung tapi jika kalian tau keseruan bermain SEVENAN dengan sanksi ndodok itu keseruannya bisa menyamai atau bahkan melebihi dengan kalian pergi kepantai hahaha.
Teruntuk orang dengan julukan si idealis aku mengucapkan banyak terimakasih sedalam dalamnya nganti tenggelem, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari hasil pertemuan pertemuan yang entah berapa kali kita bertemu terus semangat dalam menjalani hidup, tetap menjadi insan ulil albab yang turut bertanggungjawab atas tatanan masyarakat yang di ridhoi Allah SWT.

MHD RIZQI RAHMAN

Komentar