Lencana Mimpi dari Sudut Derma


Lencana Mimpi dari Sudut Derma

Setiap insan pasti memiliki hasrat rindu pada rumah. Pulang adalah jalan terbaik untuk menebus rindu yang terhutang kemarin. Cilacap-Jogja bukanlah jarak yang berarti bagiku. Karena perjalanannya tidak memakan banyak waktu.
Ada satu hal yang aku dapati kemarin. Saat aku berada di tempat amat asing. Tempat yang di mana dapat aku melihat cinta namun bukan cinta dari saudara sedarah atau keluarga.
Pasti berat ketika aku berada pada posisi anak-anak yang sejak dini, tidak ada kasih yang biasa dijumpai. Setiap kedip mata mereka berisi harapan, harapan untuk hidup lebih baik. Tangan kecil diam tak bergeming menyambut kami dengan kehangatan yang diajarkan pengurus di panti itu. Pastilah pengurus itu sudah dianggap seperti orangtua mereka sendiri. Gelak tawa tanpa menghiraukan kelam masa lalunya membuatku tertampar. Betapapun hidupku penuh dengan kutukan akan keadaan. Malu rasanya, setiap kali hidup tanpa bersyukur. Dibanding dengan anak-anak ini, setegar karang di samudera.
Kehadiran kami pasti membuat sedikit warna pada hari mereka kala itu. Namun, kami tak bisa berlama-lama. Perpisahan kami banyak mengajarkan, entah mereka belajar dari kami ataupun justru kami yang belajar dari keikhlasan mereka. Entahlah, yang jelas hari itu aku sangat bersyukur dapat dipertemukan mereka. Dengannya aku menjadi manusia lebih kuat dan harus lebih mengikhlaskan masa lalu. Dan mungkin, kehadiran kami adalah buah manis bagi mereka. Setidaknya dengan bertemu kami, mereka akan tahu persaudaraan tidak harus berangkat dari darah dan rahim yang sama. Seperti Formascap yang lahir karena kesadaran dan kebanggaan terhadap kota kelahiran.
Lencana-lencana mimpi akan tergantung di langut bersama doa kita. Kebahagiaan bukanlah suatu yang sukar didapat, karena kebahagiaan berasal dari dalam hati.

Komentar